Minggu, 20 Juni 2010

Love for your friends…

Kau harus bisa membedakan mana yang seharusnya kau lakukan sebagai sahabat. Kau harus lebih banyak belajar. Menjadi seorang sahabat yang benar-benar sahabat itu tidaklah mudah. Kau harus siap secara mental dan kuat. Sahabat itu sering bahkan mungkin selalu dinomor dua kan tapi tidak dilupakan. Kau harus siap untuk menjadi tempat sampah ketika sahabatmu nyampah. Dan kau harus bisa menjaga sikapmu, menjaga rahasia sahabatmu dan jangan gunakan perasaan dan jangan ada cinta yang berbeda, cinta yang bukan sahabat, ini terutama untuk persahabatan antara pria dan wanita. Dan dalam hal ini kebanyakan wanita harus mengalah dan menjadi pihak yang kalah. It’s true (berdasarkan hasil survey dan pengamatan…^_^)…
Kau harus bisa mengerti dan memahami arti sebuah pertanda, kapan saat kau boleh bicara dan kapan kau seharusnya atau lebih baik untuk diam dan cukup mendengarkan dan tahu sendiri serta tahu pada akhirnya.
Tidak semua hal dari sahabatmu harus kau tahu, tidak semua hal dari mereka harus diceritakan padamu. Karna tentunya kau pun juga begitu. Tidak semua darimu bisa kau ceritakan pada sahabatmu kan??
Contohnya?
Ya logisnya apa yang kau tidak ingin sahabatmu tahu adalah tentang apa? Yapz..tentang sahabatmu sendiri (yang berhubungan dengan sahabatmu). Mungkin daya ingin tahumu, daya analisamu, jiwa penyelidik yang ada dalam dirimu begitu besar dan tajam sampai-sampai kau tahu ada yang sahabatmu sembunyikan atau yang dia rahasiakan darimu, selalu mengalihkan perhatian, tidak mau membahasnya, pura-pura tak tahu dan lain sebagainya, dan saking tajamnya istingmu kau tehu semua itu, kau tahu yang dia sembunyikan dan tak ingin dibahas denganmu, dan kau harus bersabar, harus diam, berpura-pura tak tahu meski dalam hati gregetan pengen banget ngomong. Maka kau harus diam, diamlah selama mungkin sampai dia katakana sendiri padamu karena itu semua butuh waktu. Dan kalaupun kau akhirnya tak bisa bertahan untuk diam, maka bersabarlah, berlapang dadalah pada semua kemungkinan yang terjadi. Mungkin menjaga jarak dan diam akan sedikit membantu, biarkan dia tenang dan berilah waktu untuk memikirkannya. Sekali lagi mengertilah, pahami pertanda dan diam. Kau cukup mendukungnya saja dan mendo’akan dia semoga baik-baik saja, memohon pada Tuhan agar Tuhan selalu menyayanginya dan member kumudahan disetiap urusannya. Jangan lupakan dia di setiap sujud-sujudmu pada Tuhanmu meski sesakit apapun luka yang pernah diberikannya padamu.
Kau mungkin atau memang mencintai dan menyayangi sahabatmu lebih dari pacarmu, karna memang sahabat itu seperti kekasih bagimu. Dan kalaupun kau temui banyak cinta yang bersemi yang bermula dari persahabatan atau sepasang sahabat yang akhirnya bertahan menjadi kekasih bahkan sampai menikah dan langgeng itu memang bisa saja terjadi. Apapun bisa terjadi. Menjadi musuhpun bisa terjadi, tergantung bagaimana kamu menjaganya. Jadi jangan sampai persahabatanmu hancur dan berubah menjadi perang…
Seperti sebuah rangkaian kata-kata indah yang dikirimkan pada saya…
“….dia menyayangimu tapi bukan kekasihmu,
dia memberi perhatian padamu tapi dia bukan dari keluargamu,
dia siap berbagi rasa sakit walaupun dia tak berhubungan darah denganmu,
dia adalah sahabat…
sahabat sejati,
marah seperti ayah,
peduli seperti ibu,
mengganggu seperti kakak,
mengesalkan seperti adik,
dan yang terpenting,
menyayangimu lebih dari kekasih….”

Sedikit goresan tinta saya hari ini…

Dibawah naungan bintang-bintang… ^_^
Saturday night, June 19, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar